PROGRAM BEASISWA MAHASISWA BERPRESTASI
JUDUL
“ ANIMASI FILM WAYANG 3D SEBAGAI WUJUD REGENERASI BUDAYA INDONESIA ”
Diusulkan oleh:
NOVIATIE INDERA FAIDAH N NIM. 0842620032
POLITEKNIK NEGERI MALANG
MALANG
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, bahwa penulis telah menyelesaikan usulan karya ilmiah dengan judul “ ANIMASI FILM WAYANG 3D SEBAGAI WUJUD REGENERASI BUDAYA INDONESIA ” Dalam penyusunan usulan ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua serta teman-teman penulis, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Orang tua yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi
berbagai kesulitan sehingga usulan ini selesai.
2. Rekan-rekan yang telah memberikan semangat dan masukan untuk
menyempurnakan usulan ini.
Semoga usulan ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amiin.
Malang, 27 April 2011
Penulis
ANIMASI FILM WAYANG 3D SEBAGAI WUJUD REGENERASI BUDAYA INDONESIA
RINGKASAN
Kesenian dalam kebudayaan Jawa sangat beraneka ragam dan salah satu diantaranya yang paling terkenal adalah wayang. Wayang memainkan peran penting dalam kebudayaan dan masyarakat Jawa melalui pertunjukan kekuatan maupun kelemahan moral dan menitikberatkan pengajaran etikadan cara hidup yang benar kepada para penontonnya. Sehingga kesenian ini memainkan peran khusus dalam membentuk intisari interaksi masyarakat Indonesia.
Kebanyakan masyarakat Indonesia jarang atau bahkan tidak pernah menghadiri pertunjukan wayang kulit, bahkan ada beberapa yang hanya beberapa kali selama hidup mereka sendiri. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor.
Saat ini banyak masyarakat Indonesia yang meninggalkan tradisi-tradisi untuk mencari sumber-sumber baru kekayaan dan status sosial dalam masyarakat yang semakin dipengaruhi pengaruh-pengaruh seperti globalisasi, modernisasi dan media massa. Oleh karenanya, dengan memanfaatkan modernisasi serta perkembangan teknologi yang semakin berkembang selayaknya penayangan budaya wayang dapat dikemas secara modern pula yakni dengan memanfaatkan teknologi 3D yang pada akhirnya dapat dinikmati secara fresh oleh kalangan manapun.
Film animasi wayang 3D ialah menampilkan cerita serta tokoh pewayangan dalam bentuk animasi 3D sehingga mampu memberikan efek bahasa verbal maupun non verbal bagi penontonnya. Dalam segi positif film animasi wayang 3D dapat membantu penyebaran suatu kebudayaaan sehingga budaya suatu bangsa lebih dikenal dalam dunia nasional dan internasional dan secara tidak langsung ikut memperbaiki nilai, moral serta etika asli masyarakat indonesia terutama untuk membentuk moral positif
pada generasi muda. Sebab efek 3D didapatkan saat otak berhasil menggabungkan bayangan yang terbentuk di kedua mata.
Terdapat lima metode pemecahan masalah yang akan diterapkan untuk kegiatan mempertahankan budaya wayang sehingga menghasilkan perkembangan budaya wayang di Indonesia yakni : Mencari pokok masalah lunturnya budaya wayang, mencari literatur cerita wayang sebagai dasar pembuatan film 3D, pembuatan film animasi wayang 3D, publikasi & launching film animasi wayang 3D dan evaluasi efek munculnya film animasi wayang 3D.
Sedangkan untuk menghasilkan film animasi wayang 3D yang optimal selain menggunakan software yang tepat juga bekerjasama dengan SDM yang sesuai dengan bidangnya yakni seseorang yang memiliki skill dan keterampilan dibidang seni dan desain grafis.
kata kunci : wayang, 3D dan budaya Indonesia
3D ANIMATED PUPPET FILMS AS CULTURAL REGENERATION INDONESIA
ABSTRACT
Artistry in Javanese culture is very diverse and one of The most famous of which is a puppet. Puppet play important in Javanese culture and society through the power performances and weaknesses and focuses on teaching moral and ethical manner righteous living to the audience. So this art plays special role in shaping the very essence of Indonesian society interactions.
Most Indonesian people rarely or never attend a shadow puppet show, even some that only several times during the life of their own. This was caused by several factor. Today many Indonesian people who abandon traditions to seek new sources of wealth and social status in society is increasingly influenced by such influences globalization, modernization and mass media.
Therefore, by utilizing the modernization and development technology's growing properly aired puppet culture can be packaged in a modern way that is also using 3D technology which in turn can be enjoyed fresh by any circles. 3D puppet animation film is featuring stories and puppet figures in the form of 3D animation so as to give the effect of verbal language and non-verbal for the audience. In the positive aspect of the animated film 3D puppets to help spread a culture of cultures so that a nation in the world is better known nationally and internationally and indirectly improve the values, morals and ethics of the original Indonesian society, especially to establish a positive morale on the generation young. Because the 3D effect is obtained when the brain successfully combines shadow formed in both eyes.
There are five methods of solving problems that will be applied to activities maintain the culture of puppet that resulted in the development puppet culture in Indonesia, namely: Finding the principal problem of cultural erosion puppets, puppet story search literature as a basis for 3D filmmaking, 3D puppet animation film making, publication and launching of the animated film 3D puppets and evaluation of the effects of the emergence of 3D puppet animation film.
Meanwhile, to generate 3D puppet animation film in addition to optimal use the right software also works with the appropriate HR with a field that is someone who has the skills and skills in the field of art and graphic design.
Key words : puppets, 3D and Indonesian culture
2. TOPIK : KEBUDAYAAN, KREATIFITAS DAN INOVASI TEKNOLOGI
3. JUDUL : ANIMASI FILM WAYANG 3D SEBAGAI WUJUD REGENERASI BUDAYA INDONESIA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2
1.4 Manfaat ..................................................................................................... 2
BAB II TELAAH PUSTAKA
BAB III METODE PENULISAN
BAB IV PEMECAHAN MASALAH
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN
5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 10
5.2 Saran ........................................................................................................... 10
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangKesenian dalam kebudayaan Jawa sangat beraneka ragam dan salah satu diantaranya yang paling terkenal adalah wayang. Wayang memainkan peran penting dalam kebudayaan dan masyarakat Jawa melalui pertunjukan kekuatan maupun kelemahan moral dan menitikberatkan pengajaran etika
dan cara hidup yang benar kepada para penontonnya. Sehingga kesenian ini memainkan peran khusus dalam membentuk intisari interaksi masyarakat Indonesia.
Kebanyakan masyarakat Indonesia jarang atau bahkan tidak pernah menghadiri pertunjukan wayang kulit, bahkan ada beberapa yang hanya beberapa kali selama hidup mereka sendiri. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, harga dhalang untuk mengadakan pertunjukan wayang kulit itu semakin mahal dewasa ini, sehingga jumlah pertunjukan itu turun. Kedua, tidak semua orang tertarik pada kesenian wayang tersebut. Ketiga, sesuasi dengan pengaruh media massa dan privatisasi perusahaan televisi setelah jatuhnya Soeharto.
Bukan saja generasi muda yang dewasa ini lebih tertarik pada apa yang disediakan modernisasi seperti alat-alat komunikasi, televisi atau permainan-permainan. Tetapi juga kelas menengah dan orang tua yang meninggalkan tradisi-tradisi untuk mencari sumber-sumber baru kekayaan dan status sosial dalam masyarakat yang semakin dipengaruhi pengaruh pengaruh seperti globalisasi, modernisasi dan media massa. Oleh karenanya, dengan memanfaatkan modernisasi serta perkembangan teknologi yang semakin berkembang selayaknya penayangan budaya wayang dapat dikemas secara modern pula yakni dengan memanfaatkan teknologi 3D yang pada akhirnya dapat dinikmati secara fresh oleh kalangan manapun.
1.2 Rumusan masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan animasi film wayang 3D ?
2. Apakah manfaat yang akan diperoleh dari terwujudnya animasi film wayang 3D ?
3. Bagaimanakah teknik untuk mempublikasikan animasi film wayang 3D ?
4. Berapa besar prospek kontribusi animasi film wayang 3D dapat menunjang pertumbuhan pendapatan negara ?
1.3 Tujuan
Dengan terwujudnya animasi wayang dalam bentuk 3D bertujuan untuk :
1. Menampilkan seni budaya wayang dengan cover yang tidak membosankan.
2. Menanamkan budaya serta seni wayang kepada generasi muda, sehingga budaya wayang menjadi budaya yang selalu digemari dari generasi ke generasi.
3. Menunjukkan eksistensi budaya asli Indonesia ke dunia Internasional.
4. Meningkatkan pendapatan negara melalui penjualan film animasi wayang 3D.
1.4 Manfaat
Program yang ditujukan dalam rangka mempertahankan budaya Indonesia ini memiliki beberapa fungsi yang nantinya berdampak positif bagi generasi muda, masyarakat umum serta negara Indonesia, diantara manfaat tersebut ialah sebagai berikut:
1. Para generasi muda mampu memahami dan mempertahankan warisan budaya wayang sebagai wujud cinta tanah air.
2. Sebagai media aplikasi keterampilan grafis para generasi muda yang dituangkan melalui pembuatan film animasi 3D berlatar belakang cerita pewayangan.
3. Sebagai bukti kepada dunia Internasional bahwa Indonesia kaya akan warisan budaya kuno yang kehadirannya dapat diterima oleh golongan manapun serta dapat dinikmati dalam waktu kapanpun, menggunakan teknologi yang selalu berkembang pula.
4. Meningkatkan kepedulian serta kualitas akan nilai, moral serta etika asli masyarakat Indonesia, yang saat ini mulai bergeser akibat masuknya budaya barat.
5. Meningkatkan pendapatan negara melalui penjualan film animasi wayang 3D.
BAB II
TELAAH PUSTAKA
Komputer grafis 3D sering disebut sebagai model 3D . Selain grafik yang diberikan, model terkandung dalam file data grafis. Namun, ada perbedaan. Sebuah model 3D adalah matematika representasi dari setiap tiga-dimensi obyek. Sebuah model tidak teknis grafis sampai ditampilkan. Karena cetak 3D , model 3D tidak terbatas pada ruang virtual. Sebuah model dapat ditampilkan secara visual sebagai gambar dua dimensi melalui proses yang disebut 3D rendering , atau digunakan dalam non-grafis simulasi komputer dan perhitungan. Selain itu, efek ini memberikan ilusi optic pada mata yang membuat gambar 2 dimensi menjadi timbul dan terkesan lebih hidup dan terkesan keluar dari layar.
Wayang merupakan seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Pulau Jawa dan Bali. Pertunjukan wayang telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan
sangat berharga (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity). Pertunjukan wayang di setiap negara memiliki teknik dan gayanya sendiri, dengan demikian wayang Indonesia merupakan buatan orang Indonesia asli yang memiliki cerita, gaya dan dalang yang luar biasa.
Wayang, oleh para pendahulu negeri ini sangat mengandung arti yang sangat dalam. Sunan Kali Jaga dan Raden Patah sangat berjasa dalam mengembangkan Wayang. Para Wali di Tanah Jawa sudah mengatur sedemikian rupa menjadi tiga bagian. Pertama Wayang Kulit di Jawa Timur, kedua Wayang Wong atau Wayang Orang di Jawa Tengah, dan ketiga Wayang Golek di Jawa Barat. Masing masing sangat bekaitan satu sama lain. Yaitu “Mana yang Isi(Wayang Wong) dan Mana yang Kulit (Wayang Kulit) harus dicari (Wayang Golek)”.
Sehinga, yang dimaksud dengan film animasi wayang 3D ialah menampilkan cerita serta tokoh pewayangan dalam bentuk animasi 3D sehingga mampu memberikan efek bahasa verbal maupun non verbal bagi penontonnya. Dalam segi positif film animasi wayang 3D dapat membantu
penyebaran suatu kebudayaaan sehingga budaya suatu bangsa lebih dikenal dalam dunia nasional dan internasional. Selain itu pada media-media informasi juga bisa memberikan pengaruh positif juga. Misalnya saja kita bisa mengetahui bagaimanakah kebudayaan suatu bangsa dan secara tidak
langsung ikut memperbaiki nilai, moral serta etika asli masyarakat indonesia terutama untuk membentuk moral positif pada generasi muda. Sebab efek 3D didapatkan saat otak berhasil menggabungkan bayangan yang terbentuk di kedua mata. Film 3D benar-benar bisa digunakan menguji kemampuan
tersebut, berdasarkan Dr Dominick Maino dari Illinois Eye Institutes seperti dikutip dari Healthday.
Dengan terwujudnya film animasi wayang 3D, maka perlu adanya tindak lanjut dalam melakukan publikasi serta pengenalan kepada masyarakat bahwa film animasi berlatar belakang budaya lebih menarik dibandingkan film animasi yang berlatar belakang hiburan. Adapun tindakan-tindakan yang dapat dilakukan yaitu :
1. Menawarkan hasil karya film animasi wayang 3D ke instansi pendidikan baik mulai dari tingkat SD sampai perguruan tinggi.
2. Melakukan publikasi secara online tentang adanya film animasi wayang 3D.
3. Bekerjasama dengan penyedia hiburan yang memiliki ruang 3D seperti BNS, Dufan dan Taman Safari Indonesia.
4. Mengikuti berbagai pertunjukan kubudayaan.
Peluang usaha bioskop 3D , secara perhitungan bisnis kemitraan usaha ini layak dipertimbangkan. Selain pangsa pasarnya luas, pesaing pun nyaris tidak ada, terlebih di kota kecil. Antusiasme masyarakat dengan film 3D saat ini masih tinggi. Salah satu pengusaha Star 3D Movie (S3DM) yang
baru 6 bulan ini adalah saputra . Kini S3DM sudah memiliki 10 mitra, ratarata pengunjung setiap harinya mencapai 530 orang.
BAB III
METODE PENULISAN
Metode yang digunakan dalam penyusunan karya ilmiah ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu pemikiran ataupun suatu peristiwa masa sekarang. Adapun langkah – langkah
penelitiannya sebagai berikut :
1. Menyusun proposal penelitian sosial.
Penyusunan proposal dilakukan sebagai langkah awal dalam melakukan proses karya ilmiah. Penyusunan ini terdiri dari menentukan topik yang dipilih. Penyusunan proposal ini pertama berisi Pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat. Pada bab kedua berisi tentang konsep teori, kemudian pada bab ketiga berisi tentang metodologi. Peneliti hanya mengisi mengenai gambarannya saja, kemudian diteruskan dengan laporannya.
2. Setelah itu peneliti merumuskan masalah.
Peneliti mencari semua permasalahan dari pembahasan ini yang ada disekitar. Permasalahannya adalah bagaimana mempertahankan budaya seni wayang dengan cover yang dapat dinikmati secara fresh, misalnya, dengan memanfaatkan perkembangan teknologi grafis yang semakin maju. Sehingga dapat ditarik kesimpulan menjadi suatu rumusan masalah.
3. Mengumpulkan data.
Untuk mengumpulkan data, penulis menentukan dengan cara mengumpulkan wacana dari beberapa literatur. Alasan pemilihan pengumpulan data ini adalah karena sifat karya ilmiah ini adalah menggunakan aplikasi grafis yang pada akhirnya akan di publikasikan ke masyarakat.
4. Pengolahan Data.
Setelah data-data terkumpul, penulis akan mengolah data tersebut dengan teknik kualitatif.
5. Penyusunan Laporan.
Setelah tahap-tahap sebagaimana diuraikan diatas, maka langkah selanjutnya adalah menyusun laporan agar tujuan dan manfaat dapat dikomunikasikan.
BAB IV
PEMECAHAN MASALAH
Metode pemecahan masalah yang akan diterapkan untuk kegiatan mempertahankan budaya wayang sehingga menghasilkan perkembangan budaya wayang di Indonesia, maka harus dilakukan secara continue dan bertahap. Adapun tahapan dari pelaksanaan tersebut dijelaskan sebagai
berikut :
1. Mencari pokok masalah lunturnya budaya wayang
Salah satu faktor penyebab semakin terkikisnya seni wayang adalah masuknya globalisasi yang didominasi budaya barat.
2. Mencari literatur cerita wayang sebagai dasar pembuatan film 3D
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan literatur cerita pawayangan adalah dengan mengumpulkan beberapa buku pawayangan sperti buku “Pawajangan Windu Krama” serta berkonsultasi dengan pakar wayang seperti pengamat wayang peranakan dari Universitas Indonesia, Woro Rento Mastuti
3. Pembuatan film animasi wayang 3D
Beberapa program software yang dapat digunakan untuk pembuatan film 3D ialah aplikasi XtraNormal, Daz Studio keduanya merupakan aplikasi 3D modeling gratisan yang kaya akan fitur 3D dari berbagai objek dan tool-tool animasi. Aplikasi ini cocok untuk membuat digital art dan animasi berupa virtual objek seperti manusia, binatang, kendaraan dan banyak lagi. Serta mampu menggerakan objek 3D yang sudah terbentuk layaknya pengarah gaya pada model.
4. Publikasi & launching film animasi wayang 3D
Pelaksanaan publikasi serta launching film animasi wayang 3D akan dilakukan sesuai dengan jadwal pelaksanaan sehingga masyarakat benar-benar mengetahui tentang munculnya inovasi pemertahanan
budaya melalui sistem modern.
5. Evaluasi efek munculnya film animasi wayang 3D
Tujuan dari pelaksanaan evaluasi adalah untuk mengetahui perkembangan masyarakat baik untuk mempertahankan seni budaya wayang serta perbaikan nilai, moral dan etika. Sehingga penulis dapat
mengambil kesimpulan prosentase keberhasilan tujuan terwujudnya program karya ilmiah ini.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Adapun beberapa hal yang dapat disimpulkan dari pembahasan perwujudan seni wayang melalui animasi film 3D adalah sebagai berikut :
a. Sebelum melakukan pembuatan film harus mengetahui faktor yang mempengaruhi masyarakat kurang berminat dalam menyaksikan tontonan seni wayang.
b. Menentukan software yang tepat untuk melakukan pembuatan film animasi wayang 3D sehingga mampu menghasilkan keluaran film yang optimal.
c. Menerapkan media publikasi yang berkelanjutan serta memperbanyak mitra kerjasama.
5.2 Saran
Hendaknya dalam pembuatan film animasi wayang 3D selain menggunakan software yang tepat juga bekerjasama dengan SDM yang sesuai dengan bidangnya yakni seseorang yang memiliki skill dan
keterampilan dibidang seni dan desain grafis.
DAFTAR GAMBAR
1. Aplikasi software 3D menggunakan XtraNormal
2. Wayang 3D
DAFTAR PUSTAKA
http://translate.google.co.id/translate hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/3D_computer_graphics&ei=wXu2TailJIOovQPPwYmiAw&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=2&ved=0CDAQ7gEwAQ&prev=/search%3Fq%3D3D%26hl%3Did%26biw%3D1280%26ih%3D673%26prmd%3Divnshttp://blog.uin-malang.ac.id/abrorainun/2010/10/15/laporan-penelitiankebudayaan-
pengaruh-globalisasi-ditengah-masyarakat-terhadapperkemban-
wayang-kulit/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar