Rabu, 28 Agustus 2013

Bisnis Kerudung bordir dan gaun berbahan sutera

LAPORAN PELAKSANAAN USAHA DAN PENGGUNAAN KEUANGAN


PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA
TAHUN 2010


                                                                                                                                      
PEMBUATAN KERUDUNG BORDIR DAN GAUN BERBAHAN SUTERA


Oleh :
Noviatie Indera F.N                NIM. 0842620032      Jurusan Administrasi Niaga
Irwanto                                   NIM. 0842620011      Jurusan Administrasi Niaga
Fidia Elfitrika Fathniya           NIM. 0932610050      Jurusan Administrasi Niaga
Ika Kusumasasti                      NIM. 0842620061      Jurusan Akuntansi






ENTERPRENEURSHIP TRAINING UNIT
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2011

LAPORAN AKHIR

1.  Yang telah dilakukan pada tahap pelaksanaan usaha:

a.  Proses Produksi                  :
Tahap 1 : Pembelian bahan baku.
      Pembelian bahan baku dilakukan di beberapa pedagang grosir yang ada di toko tekstil di Blitar dan daerah lainnya. Bahan baku ini berupa: kain sutera dan kain Taveta (sebagi substitusi), benang, benang bordir, kain organdi, kain keras, jarum, serta aksesoris tambahan seperti bunga tempel dan perlengkapan jahit lainnya. Pembelian bahan baku disesuaikan dengan tingkat kebutuhan dan jenis kerudung yang akan dibuat.

Tahap 2 : Pembuatan Desain Produk.
Pembuatan desain produk ini dilakukan oleh orang yang ahli di bagian produksi. Desain produk dirancang disesuaikan dengan model yang berkembang pada saat ini dan sesuai dengan pesanan yang diinginkan konsumen. Penjualan dilakukan langsung melalui pemesanan langsung dari konsumen. Konsumen dapat mendesain motif bordir yang diinginkan, kemudian akan diserahkan kepada desainer untuk dibuat produknya. Namun untuk kelancaran usaha produk “g UP” sebagian besar menggunakan kain Taveta yang tekstur kainnya hampir menyamai kain sutera. 

Tahap 3 : Labeling
Setelah kesemuanya proses sudah dilakukan, maka proses produksi aksesoris telah memasuki tahap akhir, yaitu labeling. Labeling dilakukan dengan cara pengepakakan barang-barang yang sudah jadi. Gaun ataupun keruding yang telah selesai proses produksinya dikemas ke dalam kantong plastik yang telah diberi label “g` UP”.

b. Penentuan  Lokasi Usaha    :
“g UP” sementara ini beroperasi didaerah pedesaan tepatnya di desa Tlogo Kab. Blitar, dikarenakan minimnya dana untuk menyewa tempat usaha, serta ketersediaan tenaga kerja di daerah tersebut sehingga proses produksi masih dilakukan di tempat tinggal pengusul.

c. Pemasaran                           :
      Saat ini “g UP” telah melakukan berbagai teknik pemasaran baik melalui online maupun offline. Namun, saat ini media yang paling efektif masih dengan promosi secara online, sebab para konsumen dapat langsung melihat dan mengamati produk yang “g UP” tawarkan, kemudian langsung melakukan pemesanan secara berkelanjutan.
     
d. Cakupan Pasar                    :
Cakupan pemasaran “g UP” untuk saat ini difokuskan pada sektor remaja seperti mahasiswa dan wanita karier, kedua konsumen potensial ini kerap ditemui dikota Malang, salah satu konsumen paling potensial yaitu para dosen Politeknik Negeri Malang. Memang jangkauan pasar yang dilakukan masih sangat minim sekali hal ini dikarenakan kurangnya link untuk menjangkau segmen konsumen kelas atas.

e.  Analisa Pesaing                  :
Produk keluaran pesaing memang berbeda jauh dengan keluaran “g UP” yakni kebanyakan pesaing produksi jilbab menggunakan kain berbahaan kaos dan yang paling kerap ditemui ialah jilbab berbahan paris. Adapun beberapa pesaing yang dapat mempengaruhi persaingan produk “g UP” ialah Rabbani, Kerudung Taj, dan jilbab paris yang beredar di pasar.

f. .Analisa SWOT                   :
1.      Analisa Strenght.
Produk “g` UP” merupakan produk yang amat jarang diproduksi oleh usaha home industry sebab bahan baku yang dipergunakan memiliki nilai jual yang mahal. Namun kelebihan dari produk ini adalah produk keluaran “g` UP” mampu menarik konsumen kalangan atas sehingga proses BEP lebih cepat terjadi.           

3.Analisa Weakneses
              a) Masih kurangnya kreatifitas dalam pembentukan motif order. 
              b) Terbatasnya konsumen yang belum mengenal kain taveta.
              c) Belum adanya strategi yang tepat untuk memasuki pasar konsumen muslim kelas
menengah keatas.


2. Analisa Opportunity.
Masih jarangnya pelaku usaha yang bergerak pada bidang produksi jilbab order berbahan taveta, sehingga sebenarnya pangsa pasar yang akan diperoleh oleh “g UP” sangatlah luas, terutama konsumen kalangan ekonomi menengah keatas. 
           
4.Analisa Treath.
a)            Harga bahan baku yang mahal.
b)            Hasil produksi hanya untuk kalangan konsumen menengah keatas
c)            Minat konsumen yang menurun seiring dengan perkembangan fashion
muslim.

g. Strategi Produk                   :
Setiap keluaran produk “g UP” memiliki kelebihan dibanding produk tekstil lainnya, sebab keseluruhan produk mayoritas menggunakan kreatifitas pekerja serta menggunakan tenaga mesin bordir yang sesuai sehingga karakteristik antar produk yang satu dengan yang lain pada “g UP” saling berbeda. Selain itu keluaran produk selalu menggunakan bahan taveta kualitas semi sutera karena hal inilah yang menjadi spesialisasi produk.

h. Saluran Distribusi                :
Untuk saat ini “g UP” masih menyalurkan hasil produk langsung kepada konsumen, karena jumlah produksi yang dilakukan masih sangat terbatas yakni mengikuti permintaan / pemesanan konsumen.

i.  Strategi Promosi                  :
Strategi promosi yang masih dilakukan “g UP” yakni dengan melakukan promosi dengan cara mouth to mouth, adapun beberapa informasi yang diberikan kepada konsumen ialah berkenaan dengan kualitas bahan yang digunakan, harga serta perbandingan antar produk sejenis, serta menampilkan ragam motif bordir dengan bentuk booklet. Alasan penggunaan system ini dikarenakan jenis usaha ini masih tergolong baru maka dari itu  promosi konvensional ini masih harus dilakukan secara terus menerus agar konsumen tertarik untuk membeli produk keluaran “g UP”. Namun saat ini untuk pemasaran “g UP” telah menggunakan media online yakni melalui jejaring sosial (facebook), media ini dipilih karena dianggap paling efektif serta efisien untuk menuju konsumen yang tepat.
j. Target Luaran                      
1.      Target produk                         :
Produk yang dihasilkan sementara ini adalah : berbagai jenis kerudung dengan motif bordir yang beraneka ragam. Sedangkan target kuantitas hasil produk akhir setiap bulan masih berkisar antara tiga hingga lima produk kerudung bordir.

2.       Target konsumen        :
Sasaran konsumen adalah seluruh konsumen yang khususnya para wanita muslim yang memiliki tingkat ekonomi menengah keatas. Untuk saat ini sudah ada transaksi penjualan yang dilakukan oleh ”g UP”, dan selama 3 bulan terakhir telah mendapatkan 4 konsumen potensial. Sedangkan untuk kedepannya “g UP” berharap setiap bulan memperoleh 5 konsumen potensial.

3.       Target pendapatan     :
Selama kurun waktu tiga bulan ini, “g UP” telah memperoleh pendapatan sebesar ± Rp 700.000. Sedangkan untuk 3 bulan mendatang “g UP” mentargetkan pendapatan Rp 2.000.000.

k. Lampiran Foto-Foto Kegiatan
1. Foto produk

2.  Hal yang akan dilakukan pada tahap selanjutnya :
Beberapa hal yang akan dilakukan untuk meningkatkan kemajuan usaha “ g UP” ialah sebagi berikut :
  1. Meningkatkan kuantitas produk, agar konsumen dapat memilih varietas produk yang diinginkan.
  2. Memaksimalkan promosi.
  3. Mencari produsen kain taveta yang menawarkan harga lebih rendah  dibanding  harga pada umumnya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar